Senin, 19 Oktober 2009

Bhineka Tunggal Ika

Semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang ada pada pita yang dicengkram oleh burung garuda, berasal dari Kitab Negarakertagama yang dikarang oleh Empu Prapanca pada zaman kekuasaan kerajaan Majapahit. Pada satu kalimat yang termuat mengandung istilah "Bhinneka Tunggal Ika", yang kalimatnya seperti begini: "Bhinneka tunggal Ika, tanhana dharma mangrwa. " Sedangkan istilah Pancasila dimuat dalam Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantular yang berisikan sejarah kerajaan bersaudara Singhasari dan Majapahit. Istilah Pancasila ini muncul sebagai Pancasila Karma, yang isinya berupa lima larangan sebagai berikut:

   1. Melakukan tindak kekerasan
   2. Mencuri
   3. Berjiwa dengki
   4. Berbohong
   5. Mabuk (oleh miras)

Dalam bahasa Pali, sila-sila ini adalah sebagai berikut:

   1. Pānātipātā veramani sikkhapadam samādiyāmi
   2. Adinnādānā veramani sikkhapadam samādiyāmi
   3. Kāmesu micchācāra veramani sikkhapadam samādiyāmi
   4. Musāvāda veramani sikkhapadam samādiyāmi
   5. Surā meraya majja pamādatthānā veramani sikkhapadam samādiyāmi

Yang dalam bahasa Indonesia berarti:

# :Aku bertekad melatih diri untuk menghindari pembunuhan (nilai kemanusiaan) guna mencapai samadi.
# Aku bertekad melatih diri untuk tidak mengambil barang yang tidak diberikan (nilai keadilan)guna mencapai samadi.
# Aku bertekad melatih diri untuk tidak melakukan perbuatan asusila (berzinah, menggauli suami/istri orang lain, nilai keluarga)guna mencapai samadi.
# Aku bertekad untuk melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar /berbohong, berdusta, fitnah, omongkosong (nilai kejujuran)guna mencapai samadi.
# Aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala minuman dan makanan yang dapat menyebabkan lemahnya kewaspadaan (nilai pembebasan)guna mencapai samadi